Selasa, 24 Desember 2013

Bit Paritas



      Bit Paritas

 Pengertian Bit Paritas
Bit Paritas atau disebut juga bit pemeriksa adalah salah satu metode yang digunakan pada modul I/O dalam mendeteksi kesalahan. Bit paritas bekerja untuk medeteksi kesalahan pada level bit. Bit partisi yaitu bit tambahan yang diberikan pada akhir sebuah byte atau baris terakhir untuk digunakan dalam proses pengecekan kebenaran data pada saat penyimpanan atau proses transmisi.  

      Pembagian Jenis Bit Paritas
Terdapat 2 macam cara penambahan Bit Pariti yaitu :
1.      Pariti Ganjil (Odd Parity)
Bit Paritas di set menjadi 1 apabila jumlah angka 1 dalam kesatuan bit tersebut (tidak termasuk bit paritas) adalah genap, sehingga menjadikan jumlah bit dalam kesatuan tersebut (termasuk bit paritas) menjadi ganjil.
2.      Pariti Genap (Even Parity)
Bit paritas di set menjadi 1 apabila jumlah angka 1 dalam kesatuan tersebut (tifak termasuk bit paritas) adalah ganjil, sehingga menjadikan jumlah bit dalam kesatuan tersebut (termasuk bit paritas) menjadi genap.

      Cara Kerja Bit Paritas
      Konsep Umum
Pihak pengirim akan menambahkan 1 bit tambahan (Bit Paritas) pada data, untuk menggabarkan karakteristik dari data tersebut. Nilai dari bit paritas (1 atau 0) tidak diperbolehkan secara sembarang. Dalam proses pentransmisiannya data tadi dikirim bersamaan (data dan bit paritasnya). Pada terminal penerimaan data kita dibaca dan di dekodisasi dengan cara yang sama seperti saat menentukan nilai bit paritas disisi pengirim. Lalu hasi dekodisasi tadi dibandingkan dengan bit paritas yang dibawakan oleh pengirim. Apabila hasil pembacaan (dekodisasi) data terkirim sama dengan bit paritasnya maka data tersebut dapat dianggap benar. Dan apabila diperoleh perbedaan nilai antara hasil dekodisasi dengan bit paritasnya maka data dapat di klasifikasi sebagai data yang error. Terminal penerima akan mengirim request pada terminal pengirim untuk mengirim ulang data yang error.

      Menentukan Nilai Bit Paritas
Penentuan nilai bit paritas (1 atau 0) dilakukan dengan meng-XOR kan semua bit yang ada pada data sepasang-sepasang, hasil akhir dari peng-XOR an seluruh bit ini yang akan dijadikan acuan untuk menentukan nilai dari bit paritas yang akan ditambahkan. Jadi belum tentu hasil XOR langsung dijadikan sebagai nilai dari bit paritas.
Gambar 1 (Kiri = Tabel XOR ; Kanan = ilustrasi XOR Gate)

Misal data yang berupa 1 karakter adalah huruf  “M”, yang menurut ASCII sama dengan 1011001, maka proses XOR nya =
1 XOR 0 = 1
1 XOR 1 = 0
0 XOR 1 = 1
1 XOR 0 = 1
1 XOR 0 = 1
1 XOR 1 = 0
Jika bit 1 pada data berjumlah genap maka keluaran akhirnya “0”, dan jika ganjil maka “1”

Gambar 2 Skema XOR

           Bit 0 adalah bit pertama begitu seterusnya. Setelah kita hasil dari XOR barulah kita akan menentukan nilai dari bit paritas data kita. Ada bit paritas ganjil dan paritas genap, paritas genap maka hasi XOR itu adalah nilai bit paritas, jika paritas ganjil maka nilai bit paritas merupakan nilai komplement (kebalikan) dari hasil XOR.

      Contoh cara kerja bit paritas
Ada 2 orang sedang melakukan chatting, keduanya melakukan percakapan. Metode Pendeteksi Error menggunakan Bit Paritas.

Orang pertama mengirim kata “Aku” ke orang kedua.
Dalam kode ASCII berarti =
A = 1000001
k = 1101011
u = 1010111
Dalam terminal pengirim kata “Aku” dianalisa perkarakter “A” lalu “k” lalu “u”  dari masing masing huruf diberikan bit paritasnya (menggunakan Even Parity bit/ Paritas Genap) . Maka data akan berubah menjadi :

A = 10000010
k = 11010111
u = 10101111
Data lalu dikirim dengan format: 10101111_11010111_10000010

Karena terjadi suatu hal seperti distorsi atau noise-noise lainnya, bit-bit tadi ada yang berubah dalam perjalannya menjadi :
10101111_11010111_11000010
Pada sis penerima data tersebut terbaca”Cku” bukan “Aku”, bila tanpa metode deteksi Error maka data tersebut dianggap valid dan penerima mendapat kesusahan dalam membacanya.
Mekanisme Pembacaannya :
-          Deret bit 1100001 di dekondisasi sehingga menghasilkan bit “1”(tanpa bit paritas)
-          Penerima membandingkan hasil dekondisasi dengan bit paritasnya, “1” dan “0”, karena tidak sama maka terjadi error
-          Penerima meminta data dikirim ulang
-          Proses diulang sampai data dianggap bena

Kesimpulan
Bit paritas adalah bit yang ditambahkan di bagian akhir karakter/Byte yang berguna untuk mendeteksi masalah atau Error. Nilai yang ditambahkan tidak sembarang namun ada perhitungan dengan XOR. Bit paritas terdapat dua jenis yaitu paritas ganjil dan genap. Nilai bit paritas genap adalah hasil dari XOR sedangkan nilai bit paritas ganjil hasil komplemen atau kebalikan dari hasil XOR.
Kelebihan menggunakan Bit Paritas :
-          Lebih cepat karena berbasis 2 (biner)
-          Mudah dalam pengecekan
-          Sederhana dalam analisis dan penggunaan pada sistem
-          Mudah direalisasikan dalam bentuk rangkaian atau hardware

Kekurangan mengunakan Bit Paritas :
-          Kurang handal dalam mengatasi deteksi dan perbaikan error
-          Kemungkinan kesalan yang terjadi besar, yaitu 50%
-          Belum dapat mengakomodir file dengan ukuran besar
-          Tidak dapat mendeteksi kesalahan dalam jumlah genap







DAFTAR PUSTAKA
http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-5.htm#CyclicRedundancyCheck

0 komentar:

Posting Komentar